Friday, June 11, 2010

Primary Bubble pack

Isu pemanasan global merupakan tema yang terus disuarakan. Sektor properti pun tak mau ketinggalan. Konsep pengembangan dibuat seakomodatif mungkin terhadap dinamika alam. Bahkan, banyak pengembang yang menjadikan istilah green development sebagai marketing gimmick untuk mendongkrak penjualan. Di sini green development mengalami redefinisi hanya menjadi bongkahan tren semata.

Lihat saja fenomena green real estate yang dikembangkan sejak beberapa tahun lalu. Mereka mengklaim mengakomodasi kebutuhan akan area terbuka hijau hingga pengolahan limbah lingkungan secara professional. Bentuk desain bangunan pun dikembangkan sesuai kepatutan akan hidup sehat.

Namun demikian, tidak seluruhnya memang, pengembang perumahan hanya nebeng ketenaran istilah green development. Ada juga yang menyeriusinya hingga mereka mau saja merevisi konsep pengembangan dan kualitas produknya. Kalau toh, tafsir green development begitu luas. Tidak semata terbatas pada komposisi ruang terbuka hijau dan terbangun, juga secara esensial pemanfaatan material yang ramah lingkungan dan pemanfaatan teknologi yang memungkinkan gaya hidup ‘pelit’ energi. Seperti pada penggunaan pengatur udara (AC).

Perlu disadari, Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki iklim panas yang relative panjang. AC pun dijadikan pilihan untuk mereduksi udara panas. Padahal dengan menggunakan alat ini, konsumsi energi listrik berarti menambah, yang sama dengan tidak lagi ‘green’.

Sebenarnya masalah iklim dan udara panas bisa diatasi dengan mudah. Tidak hanya berhenti pada penggunaan AC. Beberapa produsen material telah mengembangkan produk berteknologi peredam panas. Produk seperti ini dipasang di bawah atap rumah, tepatnya di antara plafon. Karena bagian ini yang sering diterpa cahaya matahari. Tetapi produk ini juga bisa diaplikasikan pada dinding.

Salah satu produsen yang mengembangkan peredam panas adalah PT Rama Nuansa Gemilang dengan andalannya Primary Bubble Pack. Produk ini sudah dikembangkan sejak 1984 di Australia dan diimpor ke Indonesia dari tahun 2001. Primary Bubble Pack diklaim dapat menghemat energi listrik sebesar 40% dibanding dengan ruangan yang hanya menggunakan AC. “Ruangan akan lebih cepat dingin dan terjaga suhu udara. Selain itu, kerja compresso AC pun menjadi ringan”.

Primary Bubble Pack diaplikasikan dengan cara dipasangkan pada bagian tertentu, seperti bagian bawah atap atau pun dinding. Dipasarkan dalam beberapa jenis sesuai kebutuhan pengguna. Bahan dasarnya adalah Aluminium,dengan kemurnian 99,75% .Material ini juga dapat berfungsi sebagai penghambat api, insektisida, anti rayap, serangga, dan jamur. Kelebihan lain dari produk ini adalah tidak berbahaya bagi kesehatan.


Primary bubble pack,digunakan sebagai bahan dasar pakaian astronot karena dapat menghambat panas

Sekarang dapat anda aplikasikan pada bangunan anda


No comments:

Post a Comment