Monday, May 31, 2010

Jenis Aliran Panas

Radiasi termal dan pelindung radiasi

Insulasi termal adalah material yang berguna untuk mengurangi laju perpindahan panas, atau metode atau proses untuk mengurangi laju perpindahan panas. Panas bisa dipindahkan dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi atau ketika terjadi perubahan wujud. Mengenai insulasi termal, hanya dibicarakan perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Aliran panas dapat dikendalikan dengan proses ini, tergantung pada sifat material yang dipergunakan.

Radiasi termal terdiri dari seluruh jenis panjang gelombang cahaya, tetapi sebgian besar energi yang diradiasikan pada temperatur ruangan berbentuk gelombang inframerah. Radiasi tidak membutuhkan medium untuk mengalirkan kalor karena panas diradiasikan dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Besarnya energi yang diradiasikan berbanding lurus dengan luas permukaan dan emisivitas. Setiap objek bertemperatur di atas nol mutlak pasti meradiasikan energi.
Pelindung radiasi menunjuk pada sifat emisivitas dan penyerapan yang rendah, dan reflektivitas yang tinggi. Pada jenis benda tersebut, energi yang diserap jauh lebih kecil dari pada energi yang dipantulkan. Logam yang disemir dengan sangat baik memiliki sifat pelindung radiasi yang baik. Kebalikannya, benda gelap akan memiliki emisivitas dan penyerapan yang tinggi, serta reflektivitas yang rendah. Pada material jenis ini, energi yang diserap akan lebih tinggi dari pada yang dipantulkan (lihat benda hitam).

Konduksi termal dan pelindung konduktif

Konduksi termal terjadi jika panas mengalir melalui medium dan tidak disertai perpindahan molekul penyusun material tersebut. Laju kalor yang mengalir berbanding lurus dengan ketebalan, perbedaan temperatur, dan konduktivitas termal.
Sebagian besar gas, termasuk udara, adalah konduktor yang buruk, insulator yang baik. Pelindung konduktif pada umumnya adalah lapisan material yang mampu menahan laju transfer panas. Sebagai contoh, styrofoam yang memiliki banyak rongga yang diisi udara.

konveksi termal dan pelindung konvektif

Konveksi termal terjadi ketika panas mengalir melalui medium dan disertai perpindahan molekul penyusun material tersebut. Perpindahan molekul tersebut terjadi karena perbedan massa jenis akibat pemuaian akibat panas sehingga terjadi suatu aliran. Konveksi bisa diredam dengan cara membagi medium konvektif menjadi beberapa bagian untuk mencegah terbentuknya aliran.

Aplikasi Bangunan

Mempertahankan temperatur bangunan pada tingkat kenyamanan umumnya menggunakan banyak energi karena konsumsi energi dipakai untuk pendinginan atau pemanasan ruangan. Ketika bangunan diinsulasi dengan baik, manfaat yang dapat diambil diantaranya:

  • Lebih efisien dalam penggunaan energi.
  • Menyediakan temperatur yang cenderung seragam di dalam ruang. Perbedaan temperatur secara horisontal maupun vertikal sangat kecil , menciptakan lingkungan yang nyaman untuk ditinggali meski temperatur udara di luar sedang dalam keadaan panas ataupun dingin.
  • Tidak seperti alat pemanas atau pendingin, insulasi cenderung permanen dan hampir tidak membutuhkan perawatan, penyimpanan ataupun pengaturan.

Beberapa jenis insulasi termal juga menyerap kebisingan dan getaran yang datang dari dalam dan luar ruangan sehingga menciptakan kenyamanan dalam bertempat tinggal. Insulasi pipa juga bermanfaat dalam bangunan untuk pipa yang menyalurkan fluida panas ataupun dingin.

Perjalanan luar angkasa

Wahana antariksa memiliki banyak kebutuhan insulasi. Insulasi yang dibutuhkan harus ringan, karena penambahan massa berarti penambahan biaya peluncuran. Di luar angkasa tidak ada atmosfer yang melindungi dari sinar matahari sehingga setiap objek akan dipanaskan oleh matahari dalam sekejap. Di luar angkasa, panas tidak bisa dikonveksikan ataupun dikonduksikan ke objek lain. Insulasi berlapis, lempengan emas, umumnya menutupi satelit dan kendaraan luar angkasa, yang berguna untuk mengontrol radiasi termal. Peluncuran dan kembalinya wahana antariksa ke bumi mengakibatkan tekanan pada wahana antariksa, sehingga ketahanan insulator sangat dibutuhkan (lihat kasus Pesawat Ulang Alik Columbia). Proses kembalinya wahana antariksa ke bumi menghasilkan panas yang tinggi ketika menyentuh atmosfer sehingga membutuhkan insulator dengan sifat termal yang sangat baik, seperti karbon komposit di bagian hidung dan lapisan silika pada badan pesawat ulang alik.

Sumber:wikipedia

Wednesday, May 26, 2010

PRICE LIST


HARGA DIATAS SEWAKTU-WAKTU DAPAT BERUBAH TANPA PEMBERITAHUAN..
NIKMATI PROMO DISCOUNT SETIAP BULANNYA!!!!!!!!!1

Klik gambar untuk lebih jelas

Balon Gelembung Udara Pengusir Panas


Bentuknya lembaran mirip kertas. Penampang bahan dibuat berongga sebagai sirkulasi udara. Inilah insulasi berkonsep air bubble. Rumah pun jadi adem.

Bahan insulasi sudah dikenal sejak lama. Dulu orang yang tinggal di kawasan tropis menggunakan bahan insulasi sebagai bagian dari struktur bangunan. Misalnya, atap rumah berbahan rumbia. Sementara orang Eskimo menggunakan bangunan iglo untuk meredam suhu dingin. Saat itu, fungsi insulasi sebagai perlindungan semata.
Sekarang, tuntutannya bukan lagi sekadar terlindungi dari perubahan cuaca, tapi juga menjamin kenyamanan suhu di dalam rumah. Oleh sebab itu, bahan insulasi pun dikembangkan, menjadi lebih ringkas, seperti glass wool, rock wool, fiber glass, dan foam.
Sayangnya, bahan-bahan tersebut tak cukup andal meredam panas. Bahkan cukup sensitif pada kulit. Terlebih jika terkena mata dan saluran pernafasan. Pengguna bahan-bahan tersebut perlu berbekal alat tambahan, misalnya sarung tangan, kaca mata, dan masker.
Menurut Hanan Rotenberg, Direktur Sales & Marketing Polyon --principal bahan polynum, konsep insulasi kini sudah sangat spesifik. Selain aspek kenyamanan, bahan itu wajib mereduksi biaya operasional dan energi yang digunakan. Konsep insulasi pun jadi lebih canggih. "Apapun kandungan bahannya, insulasi wajib menciptakan orang nyaman di dalam rumah, sehingga mereka dapat bekerja lebih produktif," katanya.
Kemajuan teknologi bahan membuat fungsi insulasi lebih optimal. Yang terbaru, muncul konsep gelembung atau rongga udara (air bubble). Bentuknya mirip lembaran kertas yang bagian penampangnya berongga. Fungsi rongga sebagai area sirkulasi udara untuk mengusir suhu panas yang melekat di permukaan insulasi. "Prinsip insulasi yang baik sebenarnya sirkulasi udara. Dari sinilah suhu panas didorong ke luar," ujar Edwin Hermawan, Manager Marketing PT Rama Nuansa gemilang,Distributor aluminium foil pemegang Merk dagang Primary Thermal shield dengan garansi 10 tahun.
Hal senada diungkapkan oleh Fransiskus, Sales Manager PT Batara Surya Semesta. Katanya, kandungan bahan insulasi air bubble menggunakan aluminium sebagai permukaan. Bahan penampangnya terbuat dari bahan plastik khusus (polyethelene) yang tak mudah terambat api.
Spesifikasi bahan insulasi bervariasi, tergantung merek. Tebal berkisar 3,8mm-9mm. Ukuran bahan per rol mulai dari yang lebar 1,2m sampai 1,35m dan panjang 22,2m sampai 57m. Begitu juga harga, tergantung dari spesifikasi bahan, mulai dari Rp1,6juta sampai Rp3,6juta di luar ongkos pasang. Soal komposisi bahan yang lebih terinci, katanya, itu rahasia perusahaan.

Tuesday, May 25, 2010

Bumi Semakin panas




BUKTI INSULASI DIBUTUHKAN DALAM BANGUNAN


KOMPAS.com - Bukan hal yang mustahil menciptakan rumah sejuk tanpa AC. Lebih hemat listrik dan ramah lingkungan. Simak beberapa kiatnya di sini.

Iklim tropis Indonesia yang cenderung panas, terlebih lagi di area perkotaan, membuat Air Conditioner (AC) menjadi kebutuhan. Rasanya mustahil memiliki rumah tinggal yang sejuk dan nyaman, tanpa kehadirannya.

Dengan berkembangnya isu lingkungan, seperti pemanasan global, pemakaian AC pun menjadi salah satu yang memberi dampak negatif. Terutama dalam hal penggunaan energi listrik. Mengapa tidak mulai sekarang kita kurangi bahkan hilangkan sama sekali penggunaan AC.

Bukan hal yang mustahil kok menciptakan rumah sejuk tanpa AC. Beberapa poin berikut mungkin bisa membantu, untuk Anda yang berniat mencoba.

1. Maksimalkan bukaan dan ventilasi

Untuk menciptakan rumah yang nyaman, sejuk, sekaligus sehat, aliran sirkulasi udara yang baik menjadi syarat mutlak. Sirkulasi udara yang seperti itu bisa didapat dengan menyediakan bukaan atau ventilasi yang cukup. Sehingga aliran udara masuk dan keluar, seimbang.

2. Minimalkan masuknya cahaya matahari siang

Di siang hari, saat matahari bersinar sangat terik, usahakan tidak terlalu banyak cahaya yang masuk. Pasalnya, cahaya matahari siang bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu ruangan. Salah satu caranya, lengkapi jendela dengan window shade. Window shade akan membantu mengurangi jumlah cahaya yang masuk. Sehingga dapat meminimalisasi meningkatnya suhu ruangan.

3. Jarak plafon dengan lantai cukup tinggi

Jarak ideal plafon dan lantai adalah 2,75m-4m. Bahkan ada pula beberapa hunian meninggikan plafon hingga 6m, pada beberapa ruangan. Hal ini disebabkan, ketinggian plafon memberikan ruang yang cukup untuk perputaran dan pertukaran udara. Selain itu, ia juga bisa mengurangi panas ruangan, yang diakibatkan mengalirnya endapan panas dari ruang bawah atap ke dalam ruangan.

4. Gunakan material atap yang memantulkan panas

Panas yang ditimbulkan dari masuknya cahaya matahari, bukan hanya dari jendela, juga atap. Oleh sebab itu, pilih material atap yang dapat memantulkan panas. Genteng keramik misalnya. Atau bisa juga menambahkan material insulasi pemantul dan peredam panas.

5. Buat kolam atau taman di area dalam rumah (innercourt)

Kolam dan taman dapat membantu menurunkan suhu ruangan. Agar tidak membuat udara dalam ruangan menjadi lembap, usahakan tetap ada sinar matahari yang masuk ke dalam innercourt. Salah satu caranya dengan memberi bukaan yang cukup di bagian atap, misalnya. Dengan demikian tetap terjadi pertukaran udara yang baik, dari dalam ke luar dan sebaliknya. (Anissa/iDEA)

Penghijauan Demi Kesejukan







Gambar diatas adalah sebuah mal bernama Namba Park yang terletak di kota Osaka

Di kawasan kota yang telanjur padat, memperoleh lahan terbuka bukanlah soal mudah. DKI Jakarta dengan lahan seluas 66.126 hektar dan ruang hijau 9 persen atau 5.951 hektar, perlu membebaskan sekitar 13.000 hektar lahan bila ingin memenuhi patokan lazim 30 persen lahan terbuka hijau.

Jepang juga menghadapi persoalan sama. Sejak abad ke-17, sifat land hungry (lapar lahan) dalam praktik mengonsumsi lahan perkotaan telah menyebabkan tampilan kota di Jepang tak jauh berbeda dari kota besar Asia lainnya.

Karena lahan perkotaan telah telanjur disesaki bangunan, maka sasaran perolehan sel-sel hijau daun beralih pada hamparan atap datar gedung-gedung yang justru lebih banyak dibanjiri cahaya matahari. Sebenarnya gerakan atap hijau telah muncul di Jepang sejak awal abad ke-20 melalui konsep eco-roof, tetapi sifat pengembangannya masih ekstensif. Atap hijau jenis ini ditandai struktur atap beton konvensional dengan biaya dan perawatan taman relatif murah karena penghijauan atap hanya mengandalkan tanaman perdu dengan lapisan tanah tipis.

Banyak dari kita yang sekarang ini merasakan bertambah panasnya suhu udara karena terjadinya pemanasan global,dan tidak dapat dipungkiri bahwa bumi kita semakin lama semakin panas.Keadaan ini banyak diatasi dengan penggunaan pendingin udara,tetapi energi yang dibutuhkan malah mempercepat proses global warming,oleh sebab itu para ahli mencari cara agar suhu udara terasa lebih dingin tapi dengan menggunakan energi listrik yang lebih kecil,salah satunya adalah dengan konsep eco -roof.

untuk anda yang ingin merasakan kesejukan ruangan tanpa harus menghabiskan energi listrik yang besar dapat menggunakan insulasi panas yang dapat mengurangi panas dirumah atau ruangan anda.

Aluminium Foil ternyata merupakan insulasi panas terbaik untuk penggunaan di rumah maupun bangunan industri.Bahkan para astronot menggunakan pakaian berbahan dasar aluminium untuk terbang ke angkasa karena dapat mengurangi panas.


Untuk info aluminium foil silahkan hub:Dede Rahmat. 081316235961/021 70070372


sumber:http://ricko21.wordpress.com/about/