Saturday, November 28, 2009
ALAMAT LAB PENGUJI KUALITAS AIR MINUM
Berikut ini ada beberapa tempat untuk menguji kualitas air minum :
Jakarta :
1. Departemen Kesehatan RI; Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta Pusat ;Telp. 021-4261088 ext.531; Lab.Kimia & Fisika lt.3 (Waktu : 1 bulan,Biaya : Rp.75.000,-), Lab.Biologi lt.4 (Waktu : 2 minggu,Biaya : Rp.90.000,-)
2. Socofindo (Pt.Superintending Company of Indonesia), Jl.Pasar Minggu Kav.34 Jakarta(Graha Sucofindo);Telp. 021-7983666 ext.1214; Lab. Kimia,Fisika & Biologi (Waktu : 2 minggu,Biaya : Rp.838.200,-)
3. Universitas Tarumanegara (UNTAR) ,Grogol-Jakarta Barat; Lab.Kedokteran Blok J lt.3; Telp. 021-5670815 ; Lab.Kimia & Fisika (Waktu : 1 minggu,Biaya : Rp.75.000,-)
4. Perum Jasa Tirta I; Jl. Bendungan Hilir Raya,Kompleks Kopro Banjir No 18 Jakarta; Telp. (021)5749473; http://www.jasatirta1.go.id
5. Laboratorium Analisa Air PAM Jaya; Jl. Pejompongan Raya N0.2 A Jakarta Pusat ; Telp. (021) 5719404 Faks. (021) 5719404
Bandung :
1. Pusat Lingkungan Geologi; Jl. Diponegoro N0.57, Bandung 40112; Telp. 022-7274676,7274705 Fax. 022-7206167; http://www.ftsl.itb.ac.id
2. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI; Jl. Sangkuriang (Kompleks LIPI,Gedung 70) Bandung 40135; Telp. 022-2503654; http://www.geotek.lipi.go.id
3. Departemen Perindustrian Badan Penelitian dan Pengembangan Industri,Balai Besar Bahan dan Barang Teknik; Jl. Sangkuriang No.14 Bandung 40135; Telp. 022-2504088/2510682/2504828 Fax. 022-2502027
4. Laboratorium Kimia Mineral dan Lingkungan PPPTMB; JL. Jend. Sudirman No.632 Bandung; Telp. 022-630483 Fax. 022-6003373
Bogor :
1. SEAMEO BIOTROP; Jl. Raya Tajur, Km. 6 Bogor 16720, Jawa Barat; Telp. 0251-8357175; http://sl.biotrop.org
2. PT. Mutu Agung Lestari (MAL); Jl. Raya Bogor Km 33,5 Cimanggis, Bogor 16955; Telp.021-8740202 Fax. 021-87740746
Karawang :
* Laboratorium Air Perum Jasa Tirta II Curug, Kecamatan Klari Kab. Karawang 41371; Telp. 0264-200285; http://www.jasatirta2.co.id
BAGI ANDA YANG BELUM KENAL R.O

Reverse Osmosis ?
Latar Belakang teknologi RO
Sekelompok ilmuwan Amerika Serikat dari NASA mengeluarkan 40 juta dollar US selama 30 tahun untuk melakukan riset terhadap teknologi ini. Hal itu dikarenakan mahalnya biaya untuk kebutuhan terhadap air di ruang angkasa. Di mana untuk membawa 1 kg air ke luar angkasa dibutuhkan 700 pon tenaga atau mengeluarkan biaya sebanyak 10,000 dollar US.
Cara kerja Reverse Osmosis
Membrane RO Proses Reverse Osmosis merupakan proses di mana tekanan yang amat kuat dikenakan di sebelah sumber air agar molekul-molekul air dapat menembus membrane RO di sebelahnya. Membran RO berteknologi tinggi ini mempunyai pori-pori yang sangat kecil, yaitu hanya 0.0001 mikron (500,000 kali lebih kecil dibandingkan dengan sehelai rambut manusia). Dengan membrane RO ini maka dapat menyingkirkan berbagai bahan mikroorganisme, logam berat, bakteri,virus,bahan anorganik dan bahan berbahaya lainnya yang terlarut dalam air. Dengan demikian hanya molekul air saja yang dapat menembus membrane tersebut sehingga dapat menghasilkan air minum yang mencapai kemurnian 99,99 %. Karena air yang dihasilkan sedemikian murni maka sering disebut juga dengan Air Murni RO.
Aplikasi Reverse Osmosis
Aplikasi nyata dari teknologi pengolahan air Reverse Osmosis yang dapat kita lihat adalah ketika Bencana Nasional Tzunami terjadi di Aceh pada tahun 2004. Banyak negara-negara maju yang memberikan bantuan berupa unit produksi Air Minum RO. Karena hanya teknologi inilah yang mampu untuk kondisi lingkungan di sana yang sumber airnya telah tercemar.
Penghargaan & Pengakuan terhadap teknologi RO
*
U.S. National Sanitation Foundation Testing Laboratory Seal
*
Approved by College of Medicine, US, Harvard University
*
WCTS Standard
*
Used in NASA Space Shuttle
*
CCEL Standard
*
Listed with the International Associated of Plumbing and Mechanical Operators
*
Approved by College of Medicine, U.S. LOMA LINDA University
*
Approved by Water Administrations Bureau of Orange County, Calofornia U.S.A.
*
Adopted by Coca Cola
*
Used to transform sea water intro fresh water (Desalination) by U.S. Navy
Sekarang anda dapat menikmati tekhnologi reverse osmosis di tempat anda dengan sistem sewa,sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi.
Untuk informasi,Hub: Dede Rahmat.021-70070372/0813-1623-5961
Limbah Kemarin,Air Minum Hari Ini.

KoranTempo.com, 18 Novermber 2008
Semua air limbah di stasiun antariksa internasional, termasuk urine dan keringat, didaur ulang menjadi air siap minum.
KENNEDY SPACE CENTER — Semua orang juga tahu bahwa dibutuhkan nyali besar untuk menjadi seorang astronot. Kini persyaratan itu ditambah dengan keberanian mengatasi rasa jijik karena seorang astronot harus siap meminum air kencing manusia dan binatang, limbah air toilet, air sisa sikat gigi, serta keringat.
Tentu saja semua air limbah yang biasanya digelontorkan ke got itu telah dipurifikasi sebelum menjadi air minum. Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, tidak akan membiarkan pegawai elitenya itu meminum air kotor dan berbau pesing.
Sistem daur ulang air itulah yang akan dipasang oleh ketujuh awak pesawat ulang-alik Endeavour, yang meluncur menuju stasiun antariksa internasional ISS, Jumat malam lalu. Sistem yang unik itu menuntut para astronot juga bisa memasang pipa dan toilet tambahan serta dua kompartemen tidur, karena NASA berencana melipatgandakan jumlah awak ISS dari tiga menjadi enam orang pada Mei tahun depan.
Donald R. Pettit, salah seorang astronot yang tergabung dalam misi, mengatakan dia menjuluki sistem baru itu “mesin pembuat kopi”. “Karena dia akan mengambil kopi yang diminum kemarin dan menggunakannya menjadi kopi hari ini,” kata Pettit.
Mantan petugas sains di stasiun antariksa itu menyatakan sistem pemurni air tersebut sangat hebat. Sistem itu akan menyuling, menyaring, mengionisasi, dan mengoksidasi air limbah menjadi air siap minum.
Tak kurang dari US$ 250 juta atau Rp 2,9 triliun diinvestasikan NASA untuk membuat peralatan canggih itu. NASA memang tengah diburu waktu, karena pesawat ulang-aliknya memasuki masa pensiun dalam dua tahun mendatang. Mereka harus mencari jalan untuk menjamin awak stasiun ISS memperoleh suplai air bersih yang cukup.
Meski sistem daur ulang ini telah siap, NASA belum berencana menggunakannya dalam waktu dekat. Para teknisi ingin menganalisis sampel untuk memastikan bahwa alat itu berfungsi dengan sempurna dalam kondisi gravitasi nol.
Di bumi, air hasil penyulingan itu lolos semua tes, termasuk pengujian rasa dengan blind test. Para peserta tes diminta meminum air hasil penyulingan urine dan “teman-temannya” itu dan membandingkannya dengan air keran yang diproses dengan cara yang sama tanpa mengetahui air yang mereka teguk.
“Sejumlah orang mungkin berpikir hal itu amat menjijikkan. Tapi jika dilakukan dengan benar, air hasil proses distilasi itu jauh lebih murni dibandingkan apa yang Anda minum di bumi,” kata Heidemarie Stefanyshyn-Piper, astronot Endeavour.
Penasaran dengan rasa air yang dihasilkan lewat penyulingan urine? Ternyata rasanya lumayan juga. Selain sedikit rasa yodium yang tajam, rasanya sama saja dengan air biasa.
Robert Bagdigian, kepala proyek sistem pemurnian air di MSFC, sengaja membotolkan air distilasi urine itu untuk dicoba oleh khalayak umum. Botol air kemasan itu ia beri label sehingga orang berpikir dua kali sebelum menenggaknya meski sedang kehausan setengah mati. “Kami hanya menggunakan bahan terbaik! Urine, keringat, uap makanan, air sisa mandi, limbah binatang simulasi, dan sedikit yodium. Tak ada penambahan karbohidrat atau kalori.”
Bagdigian mengaku, komentar yang paling sering diungkapkan orang yang mencoba air itu adalah rasa samar yodium. Zat kimia itu memang sengaja ditambahkan pada langkah akhir proses untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba. “Selain rasa yodium, air ini sama segarnya dengan jenis air apa pun,” kata Bagdigian. “Saya punya beberapa botol dalam kulkas saya. Bagi saya rasanya oke-oke saja.”
Sambil bercanda, Bagdigian menyatakan bahwa air itu memang tak bakal laris bila dijual. Tapi bila dilihat dari kecanggihan cara pembuatannya, bisa dipastikan air purifikasi itu adalah air minum kemasan termahal di bumi dan antariksa.
Meski sistem tersebut amat menguras anggaran NASA, dalam jangka panjang air hasil daur ulang itu amat murah bila dibandingkan dengan ongkos pengiriman ke ISS, seperti yang selama ini dilakukan. Sebab, bila dihitung secara kasar, mengirim air dari bumi ke stasiun yang berjarak 400 kilometer itu membutuhkan biaya lebih dari Rp 125 juta tiap liter.
Setiap kali ada pesawat ulang-alik yang diluncurkan ke ISS, air pasti ada di dalam daftar muatannya. “Ketika pesawat itu pensiun, sistem pengiriman suplai air akan terhenti,” kata Sandra Magnus, astronot Endeavour yang akan tinggal di ISS selama empat bulan. Magnus akan menggantikan posisi Greg Chamitoff yang telah berada di ISS sejak Juni lalu.
Magnus akan menjadi orang pertama di antara awak ISS lainnya yang akan mencicipi hasil daur ulang campuran pipis manusia, tikus laboratorium, keringat, serta air sisa sel bakar penyedia sumber tenaga pesawat itu, jika instalasi tersebut mendapat lampu hijau dari NASA.
Dia amat heran terhadap reaksi jijik yang diterimanya dari banyak orang soal sistem tersebut. Sebab, menurut dia, pada dasarnya air yang digelontorkan ke toilet akan menguap dan turun kembali dalam bentuk air hujan. “Kita meminum air daur ulang setiap hari pada jangka waktu yang sedikit lebih panjang,” tuturnya.TJANDRA DEWI | NYTIMES | BBC |SCIENCEDAIL
Remaja, Awas Bahaya Dehidrasi!

Kompas.com, 24 November 2008
KEBIASAAN kurang minum sebaiknya dihindari karena dapat berdampak pada gangguan kesehatan. Kurangnya asupan cairan tubuh dapat menurunkan kemampuan fisik, menurunkan daya ingat atau konsentrasi, sulit buang air besar, pingsan bahkan kematian.
Survei yang digagas Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia terhadap respodnen di Jakarta Utara dan Bandung Barat menyebutkan, kesadaran akan faedah dan pentingnya air minum bagi tubuh manusia masih sangat rendah, khususnya di kalangan remaja Indonesia.
Ketua Umum Pergizi Pangan, Hardinsyah di Jakarta, Senin (24/11), mengatakan hasil penelitian menunjukkan sekitar 51,1 persen remaja Indonesia minim pengetahuan tentang kegunaan dan pentingnya air minum. Survey dilakukan terhadap 209 remaja dan 194 orang dewasa yang berdomisili di Jakarta Utara dan Bandung Barat.
“Hanya 35,9 persen remaja yang tahu bahwa sumber air bagi tubuh juga dapat berasal dari makanan atau buah dan 34 persen remaja yang mengetahui kapan tubuh membutuhkan air lebih banyak”, ungkap Hardiansyah .
Dikatakan, dari segi perilaku atau kebiasaan air minum, sebanyak 62,1 persen remaja dan 59,8 persen orang dewasa lebih menyukai air putih. Alasannya karena rasa aman, dan kemudahan dalam memperolehnya.
Adapun sumber air minum keluarga di daerah penelitian ini pada umumnya berasal dari air kemasan galon, air ledeng, dan air sumur. Masih berdasarkan penelitian, sekitar 45,3 persen keluarga merasakan ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan air minum, di antaranya warna air yang kurang bening, beraroma, ketersediaan air serta harga yang semakin meningkat.
“Rata-rata biaya yang dikeluarkan remaja untuk membeli air minum di luar rumah per minggu yakni Rp18.311, sementara pengeluaran orang dewasa Rp22.454, katanya.
Herdinsyah menjelaskan, kurang minum dapat berdampak pada gangguan kesehatan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan daya ingat atau konsentrasi, sulit buang air besar, pingsan dan kematian, tergantung pada tingkat dehidrasi yang dialami.
Gejala dehidrasi ringan yakni, haus, bibir kering, tenggorokan kering dan kulit kering, sementara gejala dehidrasi sedang ditandai dengan sakit kepala, pusing, denyut nadi meningkat, tekanan darah menurun, suhu badan meningkat, lemah, urin keruh kuning atau coklat.
Sedangkan, pada tahap berat dehidrasi dapat ditandai dengan keram otot, lidah bengkak, sirkulasi darah memburuk, sangat lemah, penurunan fungsi ginjal dan pingsan.
“Hampir semua penyakit-penyakit hati, jantung, otak, ginjal akan selalu dikaitkan dengan keseimbangan air dan elektrolit yang akan menimbulkan gangguan pada ginjal”, ujarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian remaja dan orang dewasa yang diteliti menghadapi masalah pemenuhan kebutuhan air minum. Untuk itu menurutnya, perlu upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya air bagi kesehatan dan perilaku minum yang baik dalam konteks gizi seimbang.
AC
Sumber : Antara
Banyak Remaja Tak Tahu Pentingnya Air

Kompas.com, 24 November 2008
JAKARTA, SENIN - Banyak remaja kurang menyadari akan pentingnya kebutuhan air dalam tubuh. Padahal menurut pandangan ahli kesehatan, sebagian besar kandungan di dalam tubuh merupakan air. Di dalam tubuh manusia, air berguna sebagai pelarut, pelumas, pengendali suhu, dan penyedia elektrolit.
Hal itu terungkap dari paparan penelitian yang dilakukan oleh Ketua Umum Perhimpunan Peminat Gizi (pergizi) dan Pangan Indonesia, Prof. DR. Hardinsyah, MS, di Tamani Cafe, Jakarta Selatan, Senin (24/11).
“Dari 209 remaja yang kami diteliti, 51,1 persen mempunyai pengetahuan rendah tentang air minum. Hanya 21,4 persen saja yang mengetahui empat kegunaan air bagi tubuh, 43,2 persen yang mengetahui akibat kurang air minum, 44,2 persen yang mengetahui empat gejala kekurangan air pada tubuh,” jelas Hardinsyah.
Penelitian dilakukan oleh Hardinsyah bersama dengan kawan-kawannya pada Oktober 2008, kepada 209 orang remaja dan 194 orang dewasa di Lembang, Bandung Barat, dan Jakarta Utara. Hasil penelitian menunjukkan, pengetahuan yang minim di kalangan remaja ibukota tentang air minum.
Pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor tersebut mengatakan, selain dari air yang diminum secara langsung, bentuk air juga bisa didapat dari makanan, serta proses metabolisme tubuh.
“Hanya 35,9 persen remaja yang mengetahui bahwa sumber air bagi tubuh bisa didapat dari makanan (buah-buahan maupun sayuran). Sedangkan sisanya hanya mengetahui kebutuhan air cuma bisa dicukupi dengan minum saja,” kata Hardinsyah.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hardinsyah, juga melaporkan, hanya sebanyak 34 persen remaja yang mengetahui kapan tubuh membutuhkan air lebih banyak. Dan hanya 28,6 persen remaja saja yang mampu menjawab dengan benar, tentang akibat kekurangan air pada tubuh.
“Secara umum pengetahuan orang dewasa tentang air minum lebih baik dibanding remaja. Karena pada orang dewasa hanya 26,3 persen yang tidak mengetahui pengetahuan tentang air minum,” ujarnya.
Hardinsyah menjelaskan, dari seluruh peserta yang diteliti, sebanyak 41 persen remaja di Jakarta dan Bandung tersebut memperoleh sumber air dari meminum air putih biasa, 31 persen dapat dari minum air putih kemasan.
Sedangkan sisanya, lebih gemar pada minuman yang berasa, seperti soft drink, teh, kopi, susu, dan lain sebagainya.
“Ukuran ideal minum itu sesuai dengan berat tubuh dan aktivitas. Semakin Anda sering beraktivitas yang dapat mengeluarkan keringat, urin, diare, serta pendarahan. Maka Anda membutuhkan cairan atau air yang lebih banyak untuk tubuh, dibanding dengan yang tidak melakukan aktivitas,” terangnya.
Menakar Kebutuhan Air

Koran Tempo, 01 Desember 2008
Spanduk itu menunjukkan dengan jelas bahwa di tenda sederhana itu terbaring beberapa mahasiswa yang melakukan aksi mogok makan. Alasannya beragam, salah satunya yang pernah mencuat adalah kenaikan harga BBM.
Tapi, mestipun mogok makan, gerakan kelompok anak itu tak dibarengi mogok minum. Rupanya mereka sadar betul tentang dampak buruk jika tubuh kekurangan air. Secara medis, memang manusia lebih tahan tidak makan ketimbang tidak minum. Seseorang hanya kuat hidup satu minggu tanpa air.
Kisah perang dunia II membenarkan teori tersebut. Kala itu, ada tentara angkatan laut Amerika yang mampu bertahan selama tiga bulan di laut lepas dengan rakit tanpa makan. “Dia hanya minum dari cadangan air, setelah kapalnya kandas karena ditembak militer Jerman,” tutur konsultan ginjal hipertensi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr Imam Effendi, dalam seminar bertajuk “Air untuk Kesehatan, Kebugaran, dan Kualitas Kehidupan” di Bogor baru-baru ini.
Menurut Imam, peran air tak sesederhana sebagai penghilang dahaga. H2O sangat fungsional untuk menjaga metabolisme tubuh. Jika tubuh kekurangan air, sirkulasi oksigen ke seluruh sel tubuh terhambat dan fatal bagi kesehatan. Adapun kekurangan air terjadi karena masukan dan pengeluaran air yang tidak berimbang. Pengeluaran air tubuh terjadi melalui urine, feses, keringat, dan pernapasan.
Profesor Hardinsyah, Ketua Umum Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia, mengatakan pendarahan berlebihan saat menstruasi atau melahirkan, diare, demam, dan keringat juga menjadi faktor pengeluaran air dari tubuh.
Lazimnya, seorang remaja dan dewasa setiap harinya membutuhkan enam hingga delapan gelas air. Sebagian besar pemenuhan kebutuhan air tubuh diperoleh sekitar 70 persen dari minuman, sisanya dari makanan. Ketika masih muda, hormon bekerja dengan baik dan fungsi organ pun sempurna. “Jadi saat umur 20-an tidak mengapa minum tiga liter air,” kata Imam. Tapi kalau sudah usia 70-an ke atas, sangat tidak dianjurkan. “Yang uzur cukup 1 sampai 1,5 liter saja,” ia menambahkan.
Penelitian Hardinsyah mengenai kebiasaan minum remaja dan dewasa di Bandung dan Jakarta Utara baru-baru ini mencatat bahwa 51,2 persen remaja memiliki pengetahuan rendah tentang pentingnya air minum, sedangkan orang dewasa 26,3 persen. Lalu, sekitar separuh keluarga (45,3 persen) bermasalah dalam pemenuhan kebutuhan air minum.
“Kadang tidak disadari bahwa di daerah tropis pengeluaran keringat akan lebih banyak, dan input air juga mesti seimbang,” ujarnya.
Sebagian masyarakat belum menyadari bahwa kandungan air, kata peneliti Danone asal Prancis, Liliana Jimenez, mengandung mineral silika yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang, jaringan ikat, dan kulit. Lalu, air itu mendorong alumunium atau racun ke luar tubuh. “Mineral silika lebih banyak terkandung di air pegunungan dibanding yang ada di bawah tanah,” paparnya.
Di Venezuela, air sudah masuk ke dalam piramida gizi seimbang. Pada susunannya, air minum diletakkan di basis piramida. Sedangkan kelompok karbohidrat, seperti nasi, mi, pasta, dan roti, diletakkan di atasnya. “Untuk piramida orang tua, delapan gelas menjadi basis dari susunan gizi seimbang,” ujar Dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Profesor Soekirman.
Minuman berkarbonasi, minuman ringan, dan suplemen air beroksigen tetap tidak bisa menggantikan air putih. “Pengaruh oksigen di air tidak mempengaruhi apa-apa. Jika Anda buka tutup botolnya, maka oksigen akan keluar,” kata Liliana. Begitu pula suplemen air yang mengandung elektrolit yang dapat merusak ginjal bila pemakaian tidak semestinya.
Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam menjaga keseimbangan air. Saat tubuh kekurangan air, maka akan terjadi dehidrasi, dan bila tubuh mengasup air berlebih maka terjadi sindrom kelebihan air. Jika dua ginjal dalam tubuh tidak dapat mengompensasi air, hal itu dapat menimbulkan penyakit hati, mulai dari jantung hingga otak. Dua ginjal mampu menyaring air hingga satu drum atau sekitar 200 liter, masing-masing 100 liter.
Pada akhirnya, air adalah politik, budaya, keamanan, dan ideologi sebuah bangsa. Air bersih juga menyangkut persoalan hidup ratusan juta manusia di Indonesia. Ketersediaan air dalam jumlah cukup dan kualitas baik tentu berbanding lurus dengan tingkat gizi masyarakat. Ke depan, diperlukan semangat konservasi air dari operator dan regulator guna memenuhi kebutuhan anak cucu terhadap air bersih di masa mendatang. HERU TRIYONO
Dampak Kurang Minum
1. Dehidrasi ringan: haus, bibir kering, tenggorokan kering, kulit kering, sakit kepala.
2. Dehidrasi sedang: pusing, denyut nadi meningkat, tekanan darah menurun, lemah, urine kental, dan volume urine sedikit.
3. Dehidrasi berat: Keram otot, lidah bengkak, sirkulasi darah memburuk, sangat lemah, penurunan fungsi ginjal, dan pingsan
Minumlah Air Putih pada Pagi Hari

Kompas.com, 27 November 2008
092157p Di Jepang sedang tren minum air putih dingin saat perut kosong untuk mencegah berbagai penyakit. Dipercaya, air putih dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti sakit kepala, sakit badan, arthritis, asma, dan detak jantung cepat.
Kalau Anda mau mengikuti cara mereka, minumlah air putih begitu bangun pagi sebelum menggosok gigi sebanyak empat gelas. Kalau tidak sanggup, bertahap mulai dua gelas dulu. Baru Anda mandi dan menyikat gigi. Jangan makan apa pun selama 45 menit berikutnya. Air putih dipercaya memadatkan minyak dan memperlambat pencernaan.
Dapatkan air putih yang SEHAT DAN BERKUALITAS dari COWAY Reverse Osmosis.
Hub:Dede Rahmat.021 760070372/0813 16235961
Perbedaan Mineral Organik dan Non Organik
Proses sirkulasi air terjadi mulai dari penguapan air di laut dan sungai menjadi awan, kemudian turun ke bumi kembali sebagai air hujan. Ketika hujan jatuh ke permukaan tanah dan menyerap ke dalam, maka air yang tadinya adalah berupa molekul-molekul H2O saja, mulai membawa berbagai kandungan zat yang ada dalam tanah, diantaranya yaitu berupa mineral-mineral. Baik itu mineral organik maupun mineral anorganik.
Berikut adalah tinjauan singkat atas perbedaan antara keduanya :
Mineral Organik – Di dapat dari sumber yang hidup atau mempunyai kehidupan, mengandung karbon dan dapat membawa kehidupan bagi sel-sel di dalam tubuh. Mineral organik umumnya berasal dari susu dan tumbuh-tumbuhan, seperti sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Mineral Anorganik (bukan organik) – Dari sumber yang tidak hidup, tanpa karbon dan tidak dapat membawa kehidupan sel. Mineral anorganik umumnya berasal dari dalam tanah, mineral ini tidak dapat dimanfaatkan oleh manusia atau binatang, tetapi tumbuhan dapat memprosesnya. Tumbuhan akan menyerap mineral anorganik dari dalam tanah melalui akarnya dan melalui proses fotosintesis diubah menjadi mineral organik.
Mineral anorganik yang masuk kedalam tubuh manusia tidak dapat diproses dan akan dikeluarkan kembali melalui air seni. Dan hal ini tentu akan memperberat kerja ginjal.
Macam-macam mineral anorganik dalam air misalnya Kalsium Karbonat (CaCo3), Besi (Fe), Mangan (Ma), Natrium (Na), dll.
Dr Norman W. Walker, dalam salah satu bukunya tentang masalah air, mengatakan bahwa orang yang minum air dua gelas besar per hari dalam 70 tahun kehidupannya, akan ada total 17.000 liter air. Dan jika tidak di saring , akan mempunyai cadangan mineral anorganik seperti Kalsium Karbonat, magnesium dan mineral lainnya yang tidak dapat digunakan oleh tubuh. Sebagian besar mineral anorganik tersebut akan dikeluarkan dari tubuh setelah diproses oleh ginjal. Ada yang dapat dikeluarkan secara tuntas, tetapi bila tidak; hal inilah yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Mengenai ambang batas kandungan mineral organik maupun anorganik yang di izinkan dalam air minum dapat di lihat di sini.
Sehatkah Air Minum Kita?

Bangkapos.com, 03 Desember 2008
Penulis: Oleh : Dr Ig L Setyawan Purnama,MSi , Detaser UBB dan Dosen Fakultas Geografi UGM
Untuk mengetahui dan meyakini apakah air minum kita mengandung unsur-unsur dan bakteri-bakteri tersebut, kita dapat mengambil sampel airnya dan memeriksakannya di Laboratorium Kesehatan Lingkungan. Bandingkan hasilnya dengan baku mutu air untuk air minum. Bila tidak ada satupun unsur yang kadarnya melampaui standar yang dipersyaratkan, berarti sehat dan layak untuk digunakan sebagai sumber air minum.
Saat pertama kali datang di Pangkalpinang dan kemudian ke Sungailiat, kesan pertama saya adalah bahwa kedua kota tersebut cukup bersih dan tertata. Tidak mengherankan kalau mendapatkan Adipura. Jalan cukup lebar dan mulus.
Masih belum begitu ada kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas (meskipun banyak pengendara sepeda motor yang melaju kencang dan sepertinya tidak mau mengurangi kecepatan, walau ada penyeberang jalan). Dan satu hal lagi, berbeda dengan Jogja, belum ada pengemis dan pengamen di lampu merah atau perempatan jalan.
Meskipun demikian, ada satu hal yang serupa dengan Jogja, yaitu adanya beberapa kedai minuman. Di ujung Jalan Balai saja, terdapat sekitar tiga kedai minuman. Bedanya kalau di Jogja yang disajikan adalah TEH NASGITEL atau teh yang berasa paNAS, leGI (manis) dan kenTEL (kental), maka di sini adalah kopi tubruk yang menurut pendapat saya rasanya cukup ‘mak nyus’ di lidah, yang terasa berbeda dibandingkan dengan kalau saya membuat kopi sendiri di rumah. Perbedaan lainnya adalah pada konsumennya. Bila konsumen TEH NASGITEL umumnya mengendarai sepeda onthel dan sepeda motor (termasuk penulis), maka konsumen warung kopi disini sebagian juga mengendarai mobil.
Sambil menyeruput kopi tubruk, banyak topik pembicaraan yang dibahas, dari masalah harga kelapa sawit dan timah yang turun hingga masalah politik. Salah satu pembicaraan yang menarik bagi saya adalah masalah air minum di Pulau Bangka. Dalam salah satu pembicaraan tersebut, disebutkan bahwa pernah kejadian seorang isteri pejabat dari Jakarta yang saat datang di Bangka tidak mau minum (dan mandi?) menggunakan air tanah dari Bangka, karena takut banyak mengandung timah. Apakah pendapat ibu tersebut benar?
Air minum yang sehat dan ideal adalah air minum yang jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air minum seharusnya juga tidak mengandung bakteri patogen dan tidak mengandung unsur yang dapat membahayakan kesehatan. Air yang keruh disebabkan oleh zat padat yang tersusupensi baik anorganik ataupun organik. Zat organik mendukung perkembangbiakan bakteri. Warna air seringkali mengindikasikan adanya berbagai zat kimia ataupun organisme yang berwarna. Sebagai contoh air dengan kadar besi tinggi akan berwarna kuning kecoklatan. Rasa air mengindikasikan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Demikian bau air juga dapat memberi petunjuk kualitas airnya. Misalnya saja bau amis dapat disebabkan oleh tumbuhnya ganggang. Kadar besi yang tinggi juga akan memberikan bau yang khas pada air.
Air dengan kandungan besi lebih dari 0,31 mg/l sudah tidak layak digunakan untuk keperluan rumah tangga, karena dapat menimbulkan berkas karat pada pakaian dan porselin serta menimbulkan rasa yang tidak enak pada air minum. Efek mangan hampir sama dengan besi, meskipun dengan konsentrasi yang lebih rendah (0,05 mg/l). Minum air dengan kadar besi dan mangan tinggi secara terus-menerus akan mengganggu kesehatan ginjal, karena besi dan mangan akan terakumulasi di organ penyaring ini.
Nitrat dan nitrit juga dapat merupakan salah satu unsur yang berbahaya. Bila air mengandung nitrat lebih dari 100 mg/l, dapat menyebabkan rasa getir di lidah serta perasaan tegang. Air yang mempunyai kadar nitrit lebih dari 1 mg/l saja sudah sangat berbahaya bagi bayi karena dapat menyebabkan methemoglobinemia (penyakit bayi biru). Tubuh bayi akan membiru akibat sirkulasi darah terganggu karena terjadinya reaksi antara nitrit dengan hemoglobin.
Air minum seharusnya juga netral (pH = 7), tidak asam atau basa. Air adalah pelarut yang baik, dengan pH yang tidak netral akan lebih mudah dapat melarutkan berbagai elemen yang berbahaya, seperti misalnya logam berat. Selain itu air yang pH-nya terlalu rendah akan terasa asam, sedangkan bila pH-nya terlalu tinggi akan terasa pahit.
Logam berat merupakan jenis logam yang paling berbahaya dari zat-zat pencemar air. Unsur-unsur ini, yang umumnya logam-logam yang terdapat pada bagian pojok bawah kanan dari Daftar Berkala, terdapat diantaranya logam-logam berbahaya seperti timbal (Pb), kadmium (Cd) dan merkuri (Hg). Kebanyakan dari logam-logam ini mempunyai afinitas sangat besar terhadap belerang (S). Logam-logam ini menyerang ikatan-ikatan belerang dalam enzim-enzim, sehingga enzim yang bersangkutan menjadi immobile.
Gugus-gugus protein karboksilat (-CO2H) dan amino (-NH2) juga diserang oleh logam-logam berat. Ion-ion kadmium, tembaga dan merkuri terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses-proses transport melalui dinding sel. Logam-logam berat juga dapat mengendapkan senyawa-senyawa bio-fosfat atau mengkatalisis penguraiannya. Beberapa metaloid, yaitu unsur-unsur yang berada pada garis batas antara logam dan bukan logam, juga merupakan zat-zat pencemar air yang berbahaya. Arsen, selenium dan antimon merupakan contoh-contoh penting yang menarik.
Air juga dapat merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenetik yang berbahaya bagi kesehatan (waterborne diseases). Patogen yang sering ditemukan di dalam air terutama adalah bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio cholerae yang menyebabkan penyakit kolera, Shigella dysenteriae yang menyebabkan disentri basiler, Salmonella typhosa yang menyebabkan tifus dan Salmonella paratyphy yang menyebabkan paratifus, virus polio dan hepatitis serta Entamoeba histolytica yang menyebabkan penyakit disentri amuba.
Adakah Unsur Timah dalam Air?
Untuk mengetahui dan meyakini apakah air minum kita mengandung unsur-unsur dan bakteri-bakteri tersebut, kita dapat mengambil sampel airnya dan memeriksakannya di Laboratorium Kesehatan Lingkungan. Bandingkan hasilnya dengan baku mutu air untuk air minum. Bila tidak ada satupun unsur yang kadarnya melampaui standar yang dipersyaratkan, berarti sehat dan layak untuk digunakan sebagai sumber air minum. Meskipun demikian, sebenarnya secara sederhana air yang jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau sudah dapat dianggap cukup layak untuk digunakan sebagai sumber air minum.
Lalu bagaimana dengan kandungan timah di air? Timah (Sn) adalah unsur kimia yang dalam Daftar Berkala ditempatkan pada Golongan IVA dengan Nomor Atom 50. Unsur ini mempunyai titik leleh 231,9 oC dan titik didih 2.270 oC . Namun demikian, saya merasa kesulitan dalam mencari literatur yang membahas mengenai konsentrasi timah di air, khususnya pada air tanah. Kemungkinan ada 2 hal yang menjadi penyebabnya. Pertama, tidak semua tempat di Indonesia dan dunia mengandung timah. Kedua, unsur timah dalam batuan sukar terlarut dalam air, sehingga pada umumnya timah sangat jarang ditemukan dalam air tanah.
Berikutnya saya mencoba mengumpulkan beberapa baku mutu air di Indonesia, antara lain Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI Nomor 2 Tahun 1988 (SK. Meneg. KLH No. 2 Tahun 1988), Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Daftar Persyaratan Kualitas Air Minum yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.90/Men.Kes/SK./VII/2002 Tentang Persyaratan Sumber Air Untuk Air Minum serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 (PP. 20 Tahun 1990) yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Hasilnya, semuanya tidak mencantumkan unsur timah dalam persyaratan air yang akan digunakan sebagai sumber air minum. Jadi? Ketika kami bertiga dijamu kopi oleh teman sejawat kami dari UBB, langsung saja..glek..glek..glek. (*)
Mengapa air minum di galon ada ‘jentik’ ?


Pernahkah anda menemukan ada binatang kecil dalam air minum anda ? Saya yakin di antara kita pasti pernah mengalaminya. Biasanya kita menyebutnya ‘encuk’ atau ‘jentik’. Dalam air minum akan bergerak-gerak layaknya jentik nyamuk di air pada umumnya.
Bila kita menemukan hal demikian pasti bisa dipastikan bahwa air tersebut telah tercemar. ‘Jentik’ atau ‘encuk’ bisa muncul karena adanya pencemaran mikrobiologi dalam air minum. Tapi dari mana sumber pencemaran tersebut ?
Ada 3 kemungkinan pencemaran tersebut berasal :
1. Proses Produksi; pencemaran tersebut karena air minum yang dihasilkan memang kurang bersih. Biasanya terjadi dalam proses produksi untuk menghasilkan air minum tersebut. Bisa karena waktu pakai filter dan Ultraviolet yang sudah lewat batas waktu penggunaan. Tahap Utraviolet yang berfungsi untuk mematikan/mensterilkan bakteri dan virus dalam air mempunyai jangka waktu tertentu dalam pemakaiannya. Yang terjadi ada kalanya Utraviolet tersebut sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, namun tetap dipakai. Hal ini bisa karena kurang pahamnya operator atau karena unsur kesengajaan karena ingin menghemat biaya pergantian ‘lampu ultraviolet’ , umumnya kasus ini sering terjadi di Depot air minum isi ulang. Tetapi produsen air minum dalam kemasan (AMDK) biasanya mempunyai kontrol dan standarisasi yang lebih ketat dalam proses produksi, sehingga hal ini jarang terjadi.
2. Proses Pencucian; galon yang kurang bersih dalam proses pencuciannya, sehingga masih ada kotoran yang tertinggal dalam galon akan mengakibatkan air minum akan tercemar ulang. Hal ini lebih rentan terjadi bila anda membeli air minum isi ulang. Karena umumnya kontrol terhadap kebersihan galon tidak seketat produsen AMDK.
3. Proses Pengemasan/Pengisian, dalam tahap ini pencemaran ulang bisa terjadi, biasanya adalah karena tempat/tangki penyimpanan air yang kurang bersih atau dalam proses pengisian ke galon. Udara yang kotor (debu) membawa banyak bakteri dan virus yang tidak kelihatan. Jadi bila dalam proses pengisian ke dalam galon terjadi kontak dengan udara terbuka, ada kemungkinan bakteri dan virus dalam udara masuk ke dalam galon. Di sinilah terjadi pencemaran ulang, air minum yang tadinya sudah bebas dari pencemaran mikroorganisme akhirnya tercemar lagi.
4. Konsumen; hal ini juga sering terjadi, air minum dalam galon bila sudah di buka kadang tidak di tutup kembali dengan baik. Ada kalanya juga dispenser air yang telah di angkat galonnya dibiarkan terbuka tanpa di tutup. Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran ulang karena debu/kotoran yang terbawa dari udara dapat saja masuk kedalam galon atau dispenser air yang terbuka.
Secara umum, air minum isi ulang lebih banyak terjadi kasus adanya ‘jentik’ di banding dengan AMDK, namun banyak juga Depot air minum isi ulang yang baik. Anda dapat lihat dalam tulisan saya sebelumnya dalam memilih depot air minum isi ulang yang baik. Jadi bila anda ingin air minum yang bebas dari ‘jentik’, pastikan anda memperoleh dari sumber yang terpercaya dan rawatlah peralatan air minum anda sebagaimana mestinya.
Prinsip Reverse Osmosis


Reverse osmosis sebagai teknologi penyaringan / filtration pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat. Disana teknologi R/O dikembangkan oleh NASA dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan air minum para astronot yang berada di luar angkasa. Sekelompok ilmuwan Amerika Serikat dari NASA mengeluarkan 40 juta dollar US selama 30 tahun untuk meneliti teknologi ini. (sebagai gambaran: “Untuk membawa 1 kg air ke luar angkasa dibutuhkan 700 pon tenaga atau mengeluarkan biaya sebanyak 10,000 dollar US”). Teknologi ini dikembangkan pula oleh Angkatan Laut AS untuk memenuhi kebutuhan air minum pada kapal selam. Perkembangan selanjutnya teknologi R/O digunakan untuk pabrik-pabrik, rumah sakit dan industri dalam bentuk konvensional, serta perkantoran dan perumahan dengan bentuk yang lebih kecil atau portable. Reverse osmosis atau hyperfiltration merupakan tingkat penyaringan yang ke-5 atau teknologi penyaringan yang tertinggi pada saat ini. Prinsip kerja Reverse Osmosis (RO) Sebelum memahami Reverse Osmosis kita pahami dulu apa itu osmosis. Proses osmosis merupakan fenomena alami dimana air akan mengalir dari larutan yang lebih cair ke larutan yang lebih padat melalui suatu membran semi-permeabel.Pada proses reverse-osmosis, fenomena ini dibalik arahnya dengan menambahkan tekanan pada larutan yang lebih padat (air terpolusi) melalui membran semi-permeabel, sehingga menghasilkan air bersih yang bebas dari polutan.
Subscribe to:
Posts (Atom)